Monday, February 29, 2016

Soundtrack for Your Life

Judul artikel ini memang diadopsi dari albumnya Rocket Rockers yang rilis tahun 2008 lalu, tetapi artikel ini nggak membahas tentang band asal Bandung itu. Justru artikel ini membahas tentang lagu apa saja yang patut dijadikan soundtrack untuk melengkapi hidup kamu. Mungkin aja, kamu nggak tahu sebagian lagu yang dishare di sini, tetapi apa salahnya kalau kamu dengerin sesuatu yang baru, bukan?

1.       Heartache by One OK Rock
            Memang, dari judulnya aja sudah ketahuan bahwa lagu ini adalah lagu galau. Dalam bahasa Indonesia, kata “Heartache” adalah “Sakit Hati”. Lagu ini bercerita tentang sebuah penyesalan yang dirasakan oleh seseorang karena telah menyakiti pacarnya (dan sudah pasti hubungannya berakhir, ya.). Terbukti dalam kalimat pertama di lirik lagunya, “So they say that time takes away the pain, but I’m still the same…” (Mereka bilang bahwa waktu dapat menghapus rasa sakit, tetapi (hingga saat ini) aku masih tetap sama…)
            Lagu yang dirilis pada awal tahun 2015 ini ada dua versi, yaitu versi bahasa Inggris campur bahasa Jepang dan versi full bahasa Inggris. Keduanya ciamik, kalian bisa dengarkan sendiri via YouTube, Soundcloud atau VK. Lagu ini juga dijadikan soundtrack untuk film Rurouni Kenshin: The Legend Ends. Lagu dari band rock asal Jepang yang dibawakan secara akustik ini pastinya dapat mewakili rasa patah hati kamu, guys!

2.       True Friends by Bring Me the Horizon
            Sekilas ketika membaca nama bandnya, mungkin terbesit di pikiran kalian bahwa lagu-lagu dari grup musik Bring Me the Horizon ini cenderung keras dan genre metalcore-nya kental banget. Tetapi asumsi kalian tidak sepenuhnya betul, guys. Lagu yang video klipnya dirilis pada penghujung tahun 2015 ini nggak terlalu keras seperti lagu band ini pada umumnya. Mungkin, sang Oliver Sykes vokalis sedang baper ketika menciptakan lagu ini, he he he..
            Lagu ini cocok banget dijadikan sebagai pelengkap bagi kamu yang merasa ditusuk dari belakang oleh sahabatmu sendiri. Kentara banget dari potongan liriknya “Don’t you know? True friends stab you in the front!” (Tidakkah kau tahu? Teman sejati menusukmu dari depan!) dan juga terdapat potongan lirik ini “Time won’t help you, cause karma has no deadline…” (Waktu tak akan membantumu, karena karma tak punya batas waktu…)

3.       Straitjacket Feeling by The All-American Rejects
            Lagu ini termasuk dalam album mereka yang berjudul “Move Along” yang dirilis pada tahun 2005. Wuih… lama juga, ya. Tetapi, meskipun udah lama, lagu ini tetap masih kedengaran enak di kuping, kok. Lagu yang bernuansa mellow ini dijamin dapat melengkapi kamu yang nggak bisa move on dari mantan pacar/gebetanmu. Lho, kok bisa? Iya, dong, kebukti dari potongan liriknya “I’m holding on, but letting go of you…” (Aku bertahan (dengan perasaan ini), tetapi aku melepaskanmu…)

4.       Untitled by Maliq and d’Essentials
            Judulnya doang yang pakai bahasa Inggris, tetapi liriknya benar-benar pakai bahasa Indonesia. Well, lagu dari album pertama band Jazz ini menceritakan tentang seseorang yang jatuh cinta pada temannya, namun temannya tersebut nggak kunjung peka. Lagu yang dirilis pada tahun 2005 ini dikemas secara akustik, cocok banget untuk pengantar tidur kamu ataupun sebagai teman kamu ketika lagi galauin si doi yang nggak peka terhadap perasaan kamu, hi hi hi…

5.       A Thousand Miles by Vanessa Carlton
            Dari judulnya, bisa ketebak kalau lagu ini menceritakan tentang orang yang sedang menjalin hubungan jarak jauh (LDR). Yup, arti dari judul lagu tersebut adalah “1000 mil”, jarak yang yauh banget, bukan? Alunan piano yang syahdu dari lagu ini membuat kita terhanyut dan terkadang lupa kalau lagu ini ternyata dirilis pada tahun 2002, what a long-lasting song!

6.       Vampire’s Love by VAMPS
            Kalau kamu hanya membaca judulnya tanpa mendengarkan lagunya, mungkin kamu kebingungan tentang maksud lagu ini. Masa iya, vampir punya kisah cinta, he he he. Well, lagu yang dirilis dalam dua versi (Inggris dan Jepang) ini menceritakan seseorang yang cintanya nggak tersampaikan dan si orang itu hanya bisa memperhatikan dari jauh. Waduh, sedih ya… btw, ada yang pernah ngalamin ini? Lagu yang dibawakan oleh grup musik asal Jepang ini cocok banget buat kamu yang lagi merasakan hal yang sama! Tetap perjuangkan cintamu, guys, tapi tetap utamakan cita-cita kamu, ya…

7.       Weightless by All Time Low
            Weightless yang dalam bahasa Indonesia berarti “Ringan” atau “Enteng” ini menceritakan tentang seseorang yang nggak merasa cocok di suatu tempat atau berada di suatu suasana, dan merasa bahwa berada di tempat itu adalah sebuah beban. Dengan kata lain, si orang yang diceritakan di lagu ini sedang berada di luar zona nyamannya dan ingin buru-buru keluar dari zona itu. Terbukti dari potongan chorus lagu ini, “…Maybe it’s not my weekend, but it’s gonna be my year. And I’ve been going crazy, I’m stuck in here…” (Mungkin ini bukan akhir pekanku, tetapi ini akan menjadi tahunku. Dan aku menggila, aku terjebak di sini). Lagu bergenre pop punk yang dirilis pada tahun 2009 ini cocok banget untuk kamu yang nggak betah berlama-lama keluar dari comfort zone kamu, guys!

8.       Can’t Keep My Hands off You by Simple Plan ft. Rivers Cuomo (Weezer)
            Kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia, judul lagu ini adalah “Tak Bisa Menjauhkan Tanganku Darimu”. Well, sebenarnya judul lagu itu memiliki makna kiasan karena lagu ini menceritakan tentang seseorang yang tak bisa menjauhkan diri dari rasa malasnya. Lagu pop punk yang dirilis tahun 2011 ini musiknya oke banget untuk melengkapi pagi kamu, karena alunan drumnya yang menghentak bakalan sukses bikin mata kamu melek lagi. Lagu ini juga seru banget dipakai untuk seru-seruan bareng teman. Yaa, intinya lagu ini benar-benar lagu anak SMA banget, deh!

Well, hopefully all of the songs above can make your life more colored. For more recommendation of songs, you can contact me personally on Fb and Twitter. Have a nice day! xx

Sunday, February 21, 2016

Belajar Bahasa Inggris Tanpa Guru Pembimbing, Why Not?

Kira-kira, apa yang terbesit di pikiran kalian ketika mendengar atau membaca kata “bahasa”? Mungkin yang ada di pikiran kalian itu ya.. “mata pelajaran UN”, “Bahasa Indonesia”, “Bahasa Asing”, atau bahkan “Kamus”. Tapi, pada umumnya bahasa adalah alat komunikasi. Kenapa demikian? Ya karena kalau kita nggak menguasai suatu bahasa, bukan tidak mungkin bahwa kita nggak bisa berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar, kan? Ehehe.

Well, lalu apa yang muncul di pikiran kalian kalau mendengar atau membaca kata “bahasa Inggris”? Terutama untuk para newbie nih.. mungkin kalian udah males duluan kali ya, kalau mendengar kata itu? Hmm, padahal, bahasa Inggris itu penting, lho! Selain sebagai bahasa internasional, bahasa ini juga tak jarang menjadi syarat untuk masuk kerja. Dan bukan menutup kemungkinan, bahasa Inggris juga bisa menjadi media kita dalam memperluas relasi, fellas!

Sering banget gue denger temen-temen gue bilang begini “gue pengen banget, tau, bisa bahasa Inggris. Minimal bisa ngerjain ujian sama PR sehari-hari tanpa nyontek aja udah cukup. Tapi kok susah, ya?”. Nah, sesuai dengan judul artikelnya, tujuan gue menulis artikel ini adalah untuk membeberkan cara-cara yang gue tempuh untuk meningkatkan kemampuan gue dalam berbahsa Inggris. Lho, kok cara-cara? Berarti banyak, dong? Ya memang banyak, tapi kalau kalian melakukannya secara terus-menerus, justru ini bisa jadi hobi, lho!

Sebelum gue membeberkan cara-caranya, gue mau ingetin kalian terlebih dahulu bahwa bahasa Inggris itu ada beberapa versi. Versi yang paling umum adalah British English dan American English, tapi ada juga versi lain yaitu Australian English. Tapi kali ini yang mau gue kupas lebih dalam itu cuma dua versi yang lebih familiar di kuping orang aja, ya. Bedanya di mana? Perbedaan di antaranya terletak pada beberapa kata-kata (yang kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia artinya itu-itu aja), orang yang menggunakannya dan aksen (gaya atau cara ngomong). Sesuai dengan namanya, British English umumnya dipakai sama orang Inggris asli, atau orang-orang yang mendiami wilayah Britania Raya. Sedangkan American English, umumnya dipakai oleh orang yang tinggal di Amerika Serikat, Kanada, dan nggak jarang orang-orang di luar negara itupun juga menggunakan Amirican English sebagai alat komunikasi sehari-hari. Soal aksen nih… katanya, sih,  aksen British itu aksen yang paling seksi. Hahaha! Dan harus gue akui, orang yang punya aksen British itu keren karena bahkan nggak semua orang yang tinggal di Britania Raya tuh punya aksen British.

Ada beberapa syarat yang harus kalian penuhi, lho, ketika hendak meningkatkan skill bahasa Inggris, ini syaratnya..
1.       Suka dan tertarik, serta punya niat yang besar
Kita hubungkan dengan masalah percintaan, deh, biar gampang. Misalnya kalian naksir teman kalian dan kepingin ngegebet atau bahkan ngejadiin pacar, berarti supaya kemauan kalian jadi kenyataan, kalian harus berusaha dong? Hehehe, sama halnya dengan belajar bahasa Inggris. Kalo tertarik untuk kuasain bahasanya, harus ada niatan untuk usaha.

2.       Nggak gampang nyerah
Ini juga syarat utama. Ketika kalian berusaha dan kalian memasuki “level yang lebih sulit”, mungkin sebagian dari kalian ada yang nyerah duluan sebelum menguasai—atau bahkan belum mencoba—level itu. Hal ini harus dihindari, guys. Lihat orang-orang sekitarmu lalu jadikan mereka sebagai motivatormu. Kalau mereka bisa, kenapa kita nggak bisa?

3.       Bagi waktu
Yaa ini juga penting. Tanpa waktu yang cukup, kita akan sulit dalam menguasai bahasa Inggris. Belajar bahasa Inggris itu nggak cukup waktu dua atau tiga minggu, guys. (Buktinya sampai sekarang gue masih belajar, tuh! Hehehe.) Kenapa tadi gue katakan waktu yang cukup? Gini, teman, belajar yang baik itu waktunya sedikit-sedikit (misalnya sejam per hari) tetapi dilakukan secara terus-menerus. Kalau kalian belajar non-stop, yang ada malah “nyakitin” otakmu secara nggak langsung. Jadi pinter-pinter manage waktu yaa intinya.

Sebenarnya syarat tadi nggak hanya dipakai untuk mempelajari bahasa Inggris aja, lho, syarat itu harus kita penuhi kalau kita mau mempelajari semua hal, baik mudah atau sulit. Nah, karena tadi syaratnya udah, ini dia waktunya gue membeberkan cara-cara untuk menguasai bahasa Inggris..

1.       Ubah bahasa handphone dan akun media sosialmu menjadi bahasa Inggris
Dengan begini secara nggak langsung kalian akan terbiasa dengan bahasa Inggris. Tahu, kan, anak sekarang yang dipegangin itu handphone terus, hehehe.

2.       Follow akun socmed artis luar negeri dan baca tiap post yang mereka buat
Dengan begitu kalian akan terpacu untuk mengerti post atau caption yang mereka buat di socmed seperti Twitter dan Instagram. Bila ada kata dari post mereka dan kalian nggak tahu artinya, kalian bisa langsung cari di kamus. Itulah proses belajar sesungguhnya, dari yang nggak tahu menjadi tahu. Oh iya, pastikan mereka yang kalian follow itu orang yang biasa pakai bahasa Inggris, ya!

3.       Ikutan nge-post di socmed pakai bahasa Inggris.
Bikin aja yang sederhana. Contohnya “I’m tired”, “You are a little disappointing”, “I don’t care what people say”, etc. Dengan begini kalian sama saja dengan mengasah kemampuanmu di bidang writing. Kalau sekiranya udah agak jago, coba-coba nulis artikel berbahasa Inggris, deh, di blog pribadimu.

4.       Dengerin lagu bahasa Inggris dan pahami liriknya
Nah, ini hal yang jadi favorit gue dari tahun ke tahun. Menurut gue cara ini ampuh lho, karena gue ngerasain sendiri efeknya. Gue nikmatin lagu itu, cari liriknya di Google (atau pakai aplikasi android semacem MusixMatch dan JOOX juga bisa) lalu kalau ada kata atau kalimat yang nggak gue pahamin, langsung gue cari artinya di kamus. Dengan dengerin lagu, kalian nggak cuma memperkaya kosakatamu, lho! Tapi juga sebagai cara untuk latihan listening, reading, bahkan speaking.

5.       Nonton film pakai subtitle bahasa Inggris
Yang ini fungsinya hampir sama dengan dengerin lagu bahasa Inggris. Bedanya ini berbentuk film. Kalau kalian download film luar negeri, misalnya dari US, download subtitlenya jangan cuma bahasa Indonesia aja, tapi bahasa Inggris juga. Ini berguna banget, lho, untuk tingkatin skillmu di bidang listening dan reading.

6.       Baca karya sastra berbahasa Inggris
Baca cerpen, cerbung, atau bahkan novel bahasa Inggris patut kamu coba! Ini mungkin kedengarannya agak ekstrem bagi para newbie, ya, tapi nggak ada salahnya mencoba. Mulai dulu dari cerita-cerita pendek yang biasanya ada di text book dari sekolahmu, lalu pelan-pelan mulai baca cerbung atau novel. Untuk karya sastra ini bacanya nggak harus dari buku, kok, banyak banget cerita berbahasa Inggris tersebar di internet seperti blog, namun kamu bisa juga baca cerita pakai aplikasi Wattpad untuk android, buka di PC juga bisa! Kelemahannya, banyak pengarang yang masih salah dalam grammar yang digunakan. Jadi kamu harus jeli juga kalau baca cerita bahasa Inggris di Wattpad. Memang, dewasa ini grammar agak diabaikan oleh para penutur bahasa Inggris, biasanya mereka yang dari Amerika. Pastikan juga kamu baca cerita yang sesuai dengan umurmu, ya!

7.       Baca majalah dan buka situs berita berbahasa Inggris
Siapa bilang nyari majalah bahasa Inggris susah? Nggak, kok! Kalian bisa temuin majalah bahasa Inggris di supermarket terdekat seperti Indomaret. Di sana ada majalah “Speak”, salah satu produk dari The Jakarta Post. Harganya juga terjangkau oleh pelajar. Kalau situs berita, gue biasa buka situsnya Alter the Press dan Alternative Press karena dari situ gue bisa tahu info tentang musik luar negeri, khususnya musik rock, ehehehe. Dengan cara ini, kalian bisa up-to-date terhadap dunia sekitar (khususnya dunia hiburan) dan bisa ningkatin kemampuan kalian dalam berbahasa Inggris.

8.       Pelajarin Idiom dan Slang
Nah, yang ini nggak kalah penting. Idiom dan slang sering banget dipakai oleh penutur bahasa Inggris dari Amerika. Well, kalau dibanding dengan British, American Style memang lebih banyak menggunakan bahasa gaul, guys. Kalau cara gue untuk mempelajari dua hal itu sih, gue terjemahin pakai translator yang ada di internet. Tapi, sekarang ini kamus idiom udah banyak tersebar di toko-toko buku, kok!

9.       Jangan lupa pelajari grammar.
Di nomor 6 gue memang menyebutkan bahwa ada penutur bahasa Inggris yang tidak “mengindahkan” penggunaan grammar. But if you want to be an editor, writer or anything which needs high level English skill, you still have to learn about this thing. Memang, sekilas grammar memang sulit, tapi kalau kalian pelajari sedikit demi sedikit materinya, gue jamin kalian jarang menemukan kesulitan. Oh, iya, dalam mempelajari grammar, kalian harus hafal juga yang namanya kata kerja sesuai tensesnya. Nggak perlu mati-matian hafalin begituan, cukup sering baca list kata kerjanya, nanti juga lama-lama hafal sendiri.

10.   Pelajari budaya para penutur bahasa Inggris
Bahasa identik dengan budaya. Jadi kalau kalian belajar bahasa, mau nggak mau, suka nggak suka, harus belajar budayanya juga. Maksud budaya di sini, misalnya seperti cara mereka memperlakukan orang di sekitarnya, cara mereka mengungkapkan sesuatu yang punya makna tersirat dan masih banyak lagi. Dengan belajar budaya asing, pengetahuan umum kita bakalan nambah dan bukan tidak mungkin, relasi kita juga makin luas. Tapi kalian harus ingat satu hal ini, ya, kalau belajar budaya asing, jangan ditelan mentah-mentah. Kita juga harus tetap bersikap selektif terhadap budaya asing manapun yang kita pelajari.


Yup, mungkin sepuluh aja kali, ya. Itupun juga udah kebanyakan, he he he. Perlu kalian ketahui bahwa gue juga masih belajar bahasa Inggris. Skill gue nggak jago-jago amat, kok. Kita semua harus tetap belajar bahasa Inggris karena pada dasarnya budaya—termasuk bahasa—bukanlah ilmu eksak. Budaya selalu mengalami pergeseran yang kita sama-sama nggak tahu pasti waktunya kapan. Dengan mempelajari bahasa dan budaya asing dengan baik, kita nggak akan jadi kudet tentang dunia luar. xx

Ads Inside Post